Rabu, 30 Maret 2011

Klasifikasi Data

Langkah selanjutnya setelah menentukan populasi yang dijadikan penelitian adalah menentukan skala pengukuran data. Terdapat empat level atau pengukuran atau empat cara penetapan ukuran suatu individu, objek, ataupun variabel yang dapat diukur meliputi skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Setiap level memiliki aturan dan keterbatasan masing-masing (Cohen & Holliday, 1983). Keempat skala pengukuran tersebut apabila dijabarkan adalah sebagai berikut:

  1. Skala Nominal, merupakan skala yang paling sederhana yang sekedar hanya mengidentifikasi maupun mengkategorikan jenis-jenis individu atau objek yang diteliti tanpa disertai adanya tingkatan antara satu kategori dengan kategori lainnya. Sebagai contoh no 1 untuk jenis kelamin laki-laki, dan no 2 untuk jenis kelamin perempuan. Arti dari tidak disertai adanya tingkatan adalah laki-laki tidak lebih baik dibandingkan dengan perempuan, dan sebaliknya perempuan tidak lebih baik dibandingkan dengan laki-laki atau dengan kata lain sama. Oleh karena hal tersebut bila terdapat penomoran (dalam hal ini 1 dan 2), nomor-nomor tersebut tidak bisa diberlakukan operasi matematika (penjumlahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian).
  2. Skala Ordinal, satu tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan skala nominal. Fungsinya sama dengan skala nominal yakni skala yang mengidentifikasi maupun mengkategorikan jenis-jenis individu atau objek yang diteliti, tetapi disertai adanya tingkatan antara satu kategori dengan kategori lainnya. Sifat penomoran ini pun sama dengan skala nominal yakni tidak bisa diberlakukan operasi matematika. Sebagai contoh persepsi yang diwakili 4 tingkatan yakni 1 untuk Sangat Tidak Setuju, 2 untuk Tidak Setuju, 3 untuk Setuju, 4 untuk Sangat Setuju. Dalam contoh ini terlihat kategori sangat setuju tingkatannya paling tinggi dibandingkan kategori lainnya.
  3. Skala Interval, sebagai tambahan fungsi dari skala ordinal, skala interval memperbolehkan untuk menetapkan secara tepat ataupun pasti berapa selisih nilai numerik atau kuantitatif dari beda antar dua individu, sehingga nilai lebih tinggi menyatakan kelas lebih atas sekaligus selisih nilai yang pasti; artinya selisih nilai yang sama dari dua selisih antara dua individu menyatakan makna dan besaran yang sama. Contoh penerapan ini adalah skala temperatur Celcius. Pada skala ini operasi matematika sudah bisa digunakan.
  4. Skala Rasio, skala ini mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur.
Berikut adalah tabel ringkasan dari uraian pengertian ke-4 skala di atas:

Deskripsi Nominal Ordinal Interval Rasio
Berfungsi sebagai lambang Ya Ya Ya Ya
Memiliki tingkatan Tidak Ya Ya Ya
Memiliki titik nol absolut Tidak Tidak Tidak Ya
Operasi Matematika berlaku Tidak Tidak Ya Ya


Daftar Pustaka:

Cohen, L & Holliday, M, 1983, Statistics for social scientists, An Introductory Text with Computer Programs in Basic, Harper & Row, London, 382

Hirnawan, F., 2007, Riset, Bergulirlah Proses Ilmiah, Unpad Press, Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar